Monday 8 October 2012




Sequoyah




Jika mengunjungi Washington DC, khususnya ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Terdapat satu transkrip perjanjian kerajaan Amerika Syarikat dengan suku kaum Cherokee (Red Indian Amerika), salah satu suku kaum Indian Amerika, pada tahun 1787. Pada kertas perjanjian itu terdapat tanda tangan Ketua Suku Cherokee ketika itu, bernama AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah. Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk meneruskan kehidupan peradapan mereka dalam perdagangan, perkapalan, dan bebas melaksanakan undang-undang pemerintahan cara mereka. Bentuk pemerintahan suku Cherokee ketika itu berdasarkan perundangan agama Islam.

Selain itu, terdapat juga cara kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai sarban dan berpakaian sehingga menutupi lutut. Cara berpakaian ini dapat dilihat dalam  gambar atau lukisan suku Cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Ketua suku terakhir Cherokee sebelum terhapusnya mereka dari benua daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.




Apabila membicarakan tentang suku Cherokee ini, nama Sequoyah akan tetap disebut. Ini kerana beliau adalah seorang Cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada tahun 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara mereka sendiri, seperti yang dipaparkan di bawah ini.



Yang membuatnya sangat luar biasa ialah aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat Cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada batu-batan di Nevada sangat mirip dengan perkataan ”Muhammad” dalam bahasa Arab. 





Nama-nama suku Red Indian dan ketua sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tetapi ditemui juga pada suku-suku yang lain, seperti Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutup kepala khas orang Islam. Mereka adalah Ketua Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870. 




Secara umumnya, suku-suku Red Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak dilihat dan dirasa oleh panca indera. Mereka juga menyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembahNya. Seperti penuturan seorang Ketua Suku Ohiyesa : "In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal ". Bukankah Al-Qur’an juga menyatakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah kepada Allah (*)

Subhanallah….


No comments:

Post a Comment

Masih ad-Dajjal Al-Masih ad-Dajjal ( Arabic : المسيح الدجّال‎ Al-Masīḥ ad-Dajjāl, Arabic for "the false messiah "), is an evil...