Monday 8 October 2012



Amerika - Columbus or Muslimin




Ternyata sebelum kedatangan Christoper Columbus (yang disebut sebagai orang pertama menjumpai benua Amerika), umat Islam sudah terlebih dahulu menemukannya. Sebuah fakta yang tidak dapat dinafikan lagi  Islam sudah lebih dahulu berada di daratan luas yang kini bernama Amerika, jauh beberapa abad sebelum kedatangan Columbus yang mengakui sebagai penemu Amerika. Fakta yang mengukuhkan perkara ini ialah terdapatnya nama-nama serupa dengan kota suci umat Islam seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, Medina di Texas yang paling besar dengan penduduk 26,000, Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illinois, Mona di Utah, dan Arva di Ontario Canada, dan beberapa nama seperti California (Caliph Haronia), Alabama (Alah Bumnya), Arkansas (Arkan-sah) dan Tennesse (Tanasuh), T Allah Hassee (Tallahassee), Alhambra, Islamorada dan sekitar 500 lagi nama-nama kota lainnya berasal dari bahasa  Arab.




Sejarah Islam Amerika

Sejarah secara rasmi selama ini mengatakan bahwa Christopher Columbus adalah orang yang menemukan daratan luas yang kemudian disebut Amerika. Perkara ini ternyata tidak benar kerana 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di Amerika, daratan yang disangkanya India, Laksamana Muslim dari China bernama Cheng Ho (Zheng He) telah pun mendarat di Amerika. Bahkan berabad sebelum Cheng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Sepanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk tempatan. Penemu Amerika bukanlah Columbus. Penemu Amerika adalah Umat Islam. Mereka telah bekahwin dengan penduduk tempatan, khususnya orang-orang Red Indian, sehingga menjadi sebahagian dari genius Amerikan.

Ada beberapa penemuan yang menyatakan bahwa umat Islam sudah hidup di Amerika beberapa abad sebelum Colombus datang. Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr. Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International Festivals to celebrate the millennium of the Muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul “Precolumbian Muslims in America”.

Dalam essaynya, Doktor Mroueh menulis, “Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Sepanyol dan Afrika Barat telah tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929 – 961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Sepanyol, melintasi “samudera yang gelap dan berkabut”. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang “tidak dikenali dan aneh”. Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigran Muslimin gelombang pertama di Amerika.”




Granada, iaitu satu benteng pertahanan terakhir umat Islam di Eropah telah ditewaskan pada tahun 1492. Pada pertengahan abad ke-16 terjadilah pemaksaan besar-besaran secara kejam terhadap orang-orang Yahudi dan Muslimin untuk menganut agama Katholik, yang terkenal dalam sejarah sebagai Spanish Inquisition. Pada masa itu keadaan orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam sangat menyedihkan, kerana penganiayaan dari pihak Gereja Katolik Rom yang melaksanakan inkuisisi tersebut. Ada tiga golongan orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam dalam menghadapi inkusisi tersebut, ia itu:-

* Pertama ialah mereka yang tidak mahu beralih agama. Akibatnya mereka ini disiksa kemudian dihukum dengan dibakar atau dipancangkan di kayu salib.

* Kedua, adalah mereka yang beralih agama menjadi Katholik Rom. Mereka ini akan diawasi pula, apakah memang berganti agama secara serius atau tidak. Kelompok orang Islam yang beralih agama itu disebut kelompok Morisko, sedangkan yang dari agama Yahudi disebut kelompok Marrano.

* Ketiga, ialah mereka yang melarikan diri atau berhijrah menyeberangi Lautan Atlantik yang dahulunya dinamakan Samudera yang gelap dan berkabut. Inilah kelompok imigran gelombang kedua di negeri baru itu.


Penganiayaan itu mencapai kepuncaknya semasa Paus Sixtus V (1585-1590). Sekurang-kurangnya ada dua dokumen yang menyatakan tentang inkusisi ini. Yang pertama, Raja Sepanyol Carlos V mengeluarkan dekrit pada tahun 1539 melarang penduduk berhijrah ke Amerika Latin bagi keturunan Muslimin yang dihukum bakar dan dieksekusi di kayu sula itu. Yang kedua dekrit yang diterbitkan pada 1543, dan disertai perintah pengusiran Muslimin keluar dari jajahan Sepanyol di seberang Lautan Atlantik. Ini adalah bukti sejarah adanya permindahan Muslimin gelombang kedua sebelum tahun 1543 (dekrit kedua). Ada banyak penulisan yang membuktikan adanya kehadiran Muslimin gelombang pertama ke Amerika jauh sebelum zaman Columbus. Bukti-bukti itu antara lain:-

* Abul-Hassan Ali Ibnu Al-Hussain Al-Masudi merupakan seorang pakar sejarah dan geografi yang hidup dari tahun 871-957 M. Dalam karyanya yang berjudul “Muruj adh-dhahab wa maad aljawhar” (Hamparan Emas dan Tambang Permata), Abu Hassan menulis bahwa pada waktu pemerintahan Khalifah Abdullah Ibn Muhammad (888-912), penjelajah Muslim Khasykhasy Ibn Sa’ied Ibn Aswad dari Cordova-Sepanyol, telah berlayar dari Delba (Palos) pada 889, menyeberang Samudera yang gelap dan berkabut dan mendarat di sebuah negeri yang asing (al-ardh majhul) dan kembali dengan harta yang menakjubkan. Pada peta Al-Masudi terbentang luas negeri yang disebutnya dengan al-ardh majhul. [Al-Masudi: Muruj Adh-Dhahab, Vol. 1, P. 1385]

* Loe Weiner, pakar sejarah dari Harvard University, dalam bukunya “Africa and the Discovery of America” (1920) menulis bahwa Columbus telah mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar seluas Caribian, Amerika Tengah dan Utara, termasuk Canada. Mereka berdagang dan telah melakukan asimilasi perkahwinan dengan orang-orang Indian dari suku Iroquois dan Algonquin.

* Geografer dan pembuat peta bernama Al-Syarif Al-Idrisi (1099- 1166) menulis dalam bukunya yang terkenal Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaaq (Ekskursi dari yang Rindu Mengarungi Ufuq) bahwa sekelompok pelaut dari Afrika Utara berlayar mengharungi Samudera yang gelap dan berkabut dari Lisbon (Portugal) dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang ada di balik samudera itu, betapa luasnya dan di mana batasnya. Mereka menemukan pulau yang penghuninya bercocok tanam dan telah mempergunakan bahasa Arab. 

* Columbus dan para penjelajah Sepanyol serta Portugis mampu melayari dan menyeberangi Lautan Atlantik dalam jarak sekitar 2400 km, adalah dengan bantuan ilmu alam dan ilmu pelayaran dari peta yang dibuat oleh pedagang-pedagang Muslim, termasuk informasi dari buku-buku tulisan Abul Hassan Al-Masudi yang berjudul Akhbar az-Zaman. Tidak ramai yang mengetahui, bahwa Columbus dibantu oleh dua orang nakhoda Muslim pada waktu ekspedisi pertamanya menyeberangi Transatlantik. Kedua-dua kapten Muslim itu adalah dua bersaudara Martin Alonso Pinzon yang mengetuai kapal Pinta, dan Vicente Yanez Pinzon yang mengetuai kapal Nina. Keduanya adalah hartawan yang mahir dalam seluk-beluk perkapalan, membantu Columbus dalam organisasi ekspedisi itu, dan mempersiapkan perlengkapan kapal bendera Santa Maria.  Adik beradik  Pinzon ini masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan Abuzayan Muhammad III (1362-66), Sultan Maroko dari dinasti Marinid (1196-1465). (Thacher, John Boyd: Christopher Columbus, New York 1950).

* Para antropologis telah menemukan dokumen dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan Arizona. Dari dokumen itu terdapat keterangan bahawa imigran itu membawa juga gajah dari Afrika. (Winters, Clyde Ahmad: Islam in Early North and South America, Al-Ittihad, July 1977, p.60)

* Columbus menulis bahawa pada hari Isnin, 21 Oktober 1492, sementara ia berlayar berhampiran Gibara pada bahagian tenggara pantai Cuba, Columbus menyaksikan masjid di atas puncak bukit yang indah. Runtuhan beberapa masjid dan menaranya serta tulisan ayat Al Quran telah didapati di beberapa tempat seperti Cuba, Mexico, Texas, dan Nevada. (Thacher, John Boyd: Christopher Columbus, New York 1950)

* Dr. Barry Fell dari Harvard University menulis bahwa fakta-fakta ilmiah telah menunjukkan bahwa berabad-abad sebelum Columbus, telah bermukim kaum Muslimin di Benua Baru dari Afrika Utara dan Barat. Dr. Fell menyatakan ada beberapa buah sekolah Islam di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe, dan Hickison Summit Pass (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Mimbres Valley (New Mexico) dan Tipper Canoe (Indiana) dalam tahun-tahun 700-800. (FellL, Barry: Saga America, New York, 1980] dan GYR,DONALD: Exploring Rock Art, Santa Barbara, 1989).


No comments:

Post a Comment

Masih ad-Dajjal Al-Masih ad-Dajjal ( Arabic : المسيح الدجّال‎ Al-Masīḥ ad-Dajjāl, Arabic for "the false messiah "), is an evil...